Pihak Calon Suami Cuma Mampu Rp10 Juta buat Lamaran, Si Wanita Bunuh Diri

Pihak Calon Suami Cuma Mampu Rp10 Juta buat Lamaran, Si Wanita Bunuh Diri
Pihak Calon Suami Cuma Mampu Rp10 Juta buat Lamaran, Si Wanita Bunuh Diri

Berita ini telah ditayangkan suara.com pada Bulan Juli Tahun 2019.

BorneoTribun.com, BERITA VIRAL -- Sia Binti Liwang, perempuan berusia 31 tahun asal Kampung Karamaka, Desa Banrimanurung, Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, nekat meminum racun serangga hingga meninggal dunia.

Dia diduga meminum racun lantaran tak mendapat restu dari orangtua. Ia juga sempat pergi dari rumah dan mengikuti Ramli Bin Tompo (37) pria yang telah menikah dengannya secara siri.

Selama beberapa hari tinggal bersama Ramli dan orang tua pria tersebut, Sia Binti Liwang sempat mendapat tekanan dari keluarga, lantaran mahar yang dijanjikan Ramli tak kunjung dipenuhi.

Kisah tragis itu bermula saat keluarga pria hendak melamar Sia dengan uang panaik alias mahar senilai Rp10 juta.

Namun, pihak keluarga perempuan meminta Rp15 Juta. Keluarga pihak laki-laki tak menyanggupi akhirnya lamaran tersebut tidak berlanjut.

Karena lamaran tak berlanjut, keduanya memutuskan nikah siri dan Sia pergi dari rumah, hingga akhirnya mengalami depresi serta meminum racun serangga. Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun tak lama kemudian meninggal dunia.

"Benar ada kejadian meninggalnya seorang perempuan asal Bangkala Jeneponto, diduga meminum racun serangga,” ujar Kapolres Jeneponto Ajun Komisaris Besar Hery Susanto, Rabu (10/7/2019), seperti diberitakan Kabarmakassar.com—jaringan Suara.com.

Soal permasalahan uang panaik yang diduga menjadi motif Sia bunuh diri, masih diselidiki kebenarannya oleh polisi.

"Kami belum tahu apa permasalahannya, ini dugaan sementara diduga meminum racun serangga, karena sebelumnya ia dirawat di rumah sakit karena keracunan," ujar Heri.

Sementara Kapolsek Bangkala Iptu Bahctiar mengatakan, masih melakukan pendekatan secara kekeluargaan untuk mengkungkap kasus bunuh diri dilatari uang panaik.

"Kalau soal uang panaik saya serahkan ke pemerintah setempat," tegasnya. (*)
Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini