Seorang demonstran Palestina meloncat melewati barikade yang terbakar dalam demo anti-Israel di dekat pemukiman Yahudi, Beit El, dekat Ramallah di Tepi Barat yang diduduki Israel, Minggu, 9 Mei 2021. |
BorneoTribun Jakarta -- Israel pada Minggu (9/5) berjanji untuk memulihkan ketertiban di Yerusalem, setelah ratusan demonstran Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel pada akhir pekan, sementara sebuah sidang penting mengenai sengketa properti yang sengit, ditangguhkan.
Area di sekitar masjid Al-Aqsa telah diwarnai kekerasan yang terburuk sejak 2017. Kekerasan itu dipicu upaya para pemukim Yahudi yang selama puluhan tahun berusaha merebut rumah-rumah Palestina di Yerusalem timur yang diduduki Israel.
Kantor berita AFP melaporkan polisi Israel kembali berhadapan dengan para pemuda Palestina di beberapa lokasi di Yerusalem timur pada Minggu (9/5) malam.
Polisi menembakkan granat kejut dan meriam air berbau tidak sedap terhadap warga Palestina di luar Gerbang Damaskus Kota Tua. Polisi juga bentrok dengan para pemuda di permukiman Sheikh Jarrah.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan tujuh korban luka dari Gerbang Damaskus dan Sheikh Jarrah. Empat di antaranya dilarikan ke rumah sakit.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Minggu (9/5) membela respons Israel atas protes-protes dan kerusuhan di Yerusalem timur itu.
"Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban -- dengan penuh semangat dan bertanggungjawab," kata Netanyahu menjelang pertemuan kabinet mingguan, sambil berjanji akan "menjaga kebebasan beribadah bagi semua agama." [vm/lt]
Oleh: VOA