BORNEOTRIBUN.COM, SINTANG - Asisten Ekbang Kunjungi Nanga Serawai, Sampaikan Komitmen Bantu Korban Banjir, Pelaksana Harian Bupati Sintang yang diwakili oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S.Pd, M.AP mengunjungi Nanga Serawai Kecamatan Serawai pada Selasa,(5/10/ 2021).
Pada kunjungan tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S.Pd, M.AP didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Ir. Berhard Saragih,MM Kepala Dinas Sosial Dra.Setina, M.Si serta perwakilan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang.
Kedatangan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, S.Pd, M.AP dan rombongan disambut Camat Serawai Rafael Nurdin, S.Kep beserta jajaranya, usai berkeliling melihat kondisi pasar Serawai yang terendam banjir pada 2-4 Oktober 2021 tersebut, rombongan diskusi dengan Camat Serawai soal tindakan dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Sintang untuk membantu meringankan beban korban banjir.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J menyampaikan, bahwa Pemerintah Kabupaten Sintang sangat prihatin dengan terjadinya bencana alam banjir besar yang melanda beberapa Kecamatan di Kabupaten Sintang. “Pemerintah Kabupaten Sintang akan mengeluarkan stok beras yang dimiliki oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Sintang dan akan segera mengirim 4 ton beras, selimut, ikan sarden, mie instan dan popok bayi untuk korban banjir di Kecamatan Serawai, sedangkan untuk korban banjir di Kecamatan Ambalau, Pemkab Sintang akan mengirim 2 ton beras beserta selimut, ikan sarden, mie instan, dan popok bayi, bantuan ini memang diberikan pasca banjir dan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban banjir” terang Yustinus J.
“Pemkab Sintang terus mengumpulkan data dan menyiapkan langkah-langkah untuk membantu korban banjir di Kabupaten Sintang maupun pasca bencana, beras 4 ton untuk Serawai dan 2 ton untuk Ambalau, akan kami kirim dan Pemerintah Desa yang akan membaginya ke warga korban banjir, setiap penerima bantuan juga wajib didaftarkan namanya, untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan, saya ingin penerima bantuan merupakan korban banjir dan datanya jelas” tegas Yustinus J.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bernard Saragih menjelaskan, bahwa berdasarkan data yang diberikan kepada BPBD maka untuk Kecamatan Ambalau ada 815 KK yang menjadi korban banjir, Kecamatan Serawai ada 2.110 KK, Kecamatan Kayan Hulu 600 KK, Kecamatan Kayan Hilir 1.200 KK, Kecamatan Dedai 1. 242 KK, Kecamatan Binjai 300 KK, Kecamatan Sintang 1. 266 KK, Kecamatan Sepauk 400 KK, Kecamatan Tempunak 600 KK, dan Kecamatan Ketungau Hilir 160 KK.
“Untuk banjir saat ini sudah melanda 10 Kecamatan dengan total 8. 693 Kepala Keluarga menjadi korban banjir, kita akan mengeluarkan stok beras yang kita miliki dan kita sudah mengajukan juga permohonan bantuan beras kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, mudah-mudahan Pemprov Kalbar akan memberikan respon, data-data sudah di laporkan kepada Pemprov Kalbar” terang Bernhard Saragih.
“Kita sudah ada kirim Tim Rekontruksi dan Rehabilitasi untuk mendata kerusakan pasca banjir di Ambalau dan Serawai. Data yang dikumpulkan akan kita kirim ke BNPB di Jakarta dan Koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Perkim untuk memilah, mana kerusakan fasillitas umum yang bisa direkontruksi oleh Pemkab Sintang dan mana yang akan diperbaiki oleh BNPB” tambah Berhard Saragih.
Kepala Dinas Sosial Dra.Setina menyampaikan pentingnya membentuk Taruna Siaga Bencana atau Tagana di Kecamatan yang memang rawan bencana banjir. “Kecamatan Ambalau, Serawai, Kayan Hulu, dan Kayan Hilir layak dibentuknya Tagana, mudah-mudahan BPBD bisa membantu pengadaan speedboat satu set untuk menunjang operasional mereka nanti” terang Setina.
Camat Serawai Rafael Nurdin menjelaskan, bahwa banjir yang terjadi pada 2-4 Oktober 2021 kemarin merupakan banjir kedua terbesar selama kurang lebih 30 tahun terakhir. “banjirnya sekitar dua setengah hari, Sabtu 2 Oktober 2021 sudah mulai banjir dan mulai surutnya pada siang Senin, 4 Oktober 2021, Pada Minggu 3 Oktober 2021, ada beberapa rumah yang dijadikan tempat mengungsi warga. Karena dikira tidak akan terkena banjir, namun ternyata malamnya, rumah tersebut terkena banjir juga, jadi malam-malam mereka pindah lagi ”terang Rafael Nurdin.
“Saya terus menerus berkomunikasi dengan jajaran Pemkab Sintang, saya selalu update mengirim data dan kondisi banjir di Serawai ini. Saya selalu melaporkan perkembangan bencana banjir, kondisi warga saat banjir, memang sangat memprihatinkan. Warga masih bisa menyelamatkan barang berharga, hanya barang seperti kasur dan springbed yang tidak bisa dipindahkan, untuk Kecamatan Serawai dari 38 desa, ada 22 desa yang terdampak banjir Sungai Melawi dan Sungai Demu ” ungkap Rafael Nurdin.
Zainal Arifin/Erik.P