8 Tahun Pacaran Tanpa Tahu Suami Punya Disabilitas Intelektual: Tapi Kok Bisa Dia Multitalenta dan Bikin Bahagia?

8 Tahun Pacaran Tanpa Tahu Suami Punya Disabilitas Intelektual: Tapi Kok Bisa Dia Multitalenta dan Bikin Bahagia?
8 Tahun Pacaran Tanpa Tahu Suami Punya Disabilitas Intelektual: Tapi Kok Bisa Dia Multitalenta dan Bikin Bahagia?.

JAKARTA - Bayangin deh, kamu udah pacaran sama seseorang selama 8 tahun, lalu menikah karena yakin dia adalah pasangan terbaik. Tapi setelah menikah, kamu baru tahu kalau dia ternyata punya disabilitas intelektual. Kaget? Pastinya! Tapi itulah yang dialami oleh seorang wanita asal Taiwan.

Cerita ini viral setelah sang istri membagikan pengalamannya di forum Dcard. Katanya, selama ini dia melihat suaminya sebagai sosok yang ceria, jago bersosialisasi, punya banyak bakat, dan selalu perhatian. Tapi semua berubah saat dia menemukan sebuah buku panduan yang ternyata adalah dokumen resmi tentang disabilitas fisik dan mental milik suaminya.

Suaminya Punya IQ 70, Tapi Multitalenta dan Bikin Bahagia

Setelah menemukan buku tersebut saat sedang beres-beres lemari, sang istri langsung bertanya ke suaminya. Dengan jujur, sang suami mengakui bahwa dirinya memang punya disabilitas intelektual ringan dan kesulitan dalam membaca — IQ-nya hanya sekitar 70.

Namun, selama 8 tahun mereka berpacaran, sang istri mengaku tidak pernah melihat tanda-tanda yang mencurigakan. Suaminya justru terlihat sangat percaya diri dalam berbicara, bahkan lebih jago komunikasi daripada dirinya sendiri. Ia juga sangat peka terhadap perasaan orang lain, dan punya banyak hobi seperti melukis, fotografi, hingga menyanyi. Semua bakatnya itu bahkan di atas rata-rata!

Komentar Netizen: “Kalau Sudah Bahagia, Apa Lagi yang Dicari?”

Cerita ini memicu reaksi beragam dari warganet. Banyak yang mendukung sang suami dan memuji ketulusannya.

“Yang penting dia setia dan membuatmu bahagia.”

“Nggak semua orang normal bisa bersikap setulus dia.”

“Selama dia berusaha keras dan kalian saling mengerti, itu lebih penting dari IQ.”

Namun, ada juga yang memahami keresahan sang istri. Beberapa menyarankan untuk melakukan evaluasi lanjutan atau konsultasi psikolog. Sebab, ada kemungkinan hasil tes sebelumnya tidak akurat, apalagi jika dilakukan saat masih kecil. Ada yang bahkan membagikan cerita pribadi bahwa setelah terapi dan latihan mental, IQ-nya bisa meningkat drastis.


Disabilitas Intelektual Itu Bukan Akhir dari Segalanya

Kasus ini membuka mata kita semua bahwa label "keterbelakangan mental" sering kali tidak mencerminkan siapa seseorang sebenarnya. Banyak orang dengan disabilitas intelektual ringan yang justru punya bakat luar biasa dan mampu menjalani hidup mandiri — bahkan lebih dewasa secara emosional dibanding mereka yang dianggap “normal”.

Buat kamu yang mungkin sedang menjalani hubungan atau pernikahan, kisah ini bisa jadi pengingat bahwa cinta sejati bukan cuma soal logika dan kesempurnaan. Kadang, mereka yang terlihat ‘berbeda’ justru adalah yang paling tulus, sabar, dan mengerti kita luar dalam.

Cinta itu soal rasa saling percaya, bukan soal hasil tes IQ. Mungkin, suaminya tidak sempurna secara medis, tapi dia telah membuktikan bahwa cinta, empati, dan semangat hidup jauh lebih penting daripada angka di atas kertas.

Nilai yang Bisa Diambil:

  • Jangan buru-buru menilai seseorang dari label atau diagnosis.

  • Komunikasi dan kepercayaan adalah kunci utama dalam hubungan jangka panjang.

  • Orang dengan disabilitas juga bisa hidup produktif dan bahagia jika diberi ruang untuk berkembang.

  • Jika ada kekhawatiran, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik.

Yuk, lebih bijak dalam memandang perbedaan. Kadang, mereka yang tampak "berbeda" justru yang paling mengerti arti cinta sebenarnya.

Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini