Kemenekraf perkuat industri ekraf visual dengan percetakan digital

Kemenekraf perkuat industri ekraf visual dengan percetakan digital
Kemenekraf perkuat industri ekraf visual dengan percetakan digital. (ANTARA)
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif menjalin kemitraan strategis untuk mempercepat hilirisasi produk kreatif visual memanfaatkan teknologi percetakan digital mutakhir guna mendongkrak daya saing karya fotografer dan desainer Indonesia di pasar global.

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar di Jakarta, Kamis mengatakan jika potensi kreatif didukung infrastruktur yang mumpuni, sektor kreatif visual akan berkembang menjadi the new engine of growth, mesin baru pertumbuhan, dalam perekonomian nasional. Kementerian Ekraf dan PT Bintang Sempurna bekerja sama bertajuk “Sinergi Fotografi dan Cetak untuk Ekonomi Kreatif Indonesia” yang mendorong terbentuknya jejaring kolaboratif lintas sektor antara fotografer, desainer, pemilik hak kekayaan intelektual (HKI/IP) lokal, hingga industri cetak, sebagai simpul distribusi karya kreatif.

"Kami melihat Bintang Sempurna bukan hanya sebagai perusahaan percetakan, tapi, juga sebagai mitra strategis dalam membangun ekosistem kreatif yang solid. Kolaborasi seperti ini penting untuk mempertemukan pegiat industri, IP lokal, hingga seniman, agar tercipta karya-karya kreatif yang berdaya saing global," ujar Irene.

Direktur Penerbitan dan Fotografi Kemenekraf Iman Santosa mengapresiasi kapasitas mitra kerja dalam mendukung proses kreatif, khususnya di sektor visual.​​​CEO Bintang Sempurna Laurensius Candra menyatakan keterbukaan perusahaannya untuk berkolaborasi lebih erat dengan Kemenekraf, khususnya dalam menjembatani kebutuhan talenta ekraf terhadap layanan cetak berkualitas tinggi.

Pertemuan dengan Kementerian Ekraf menurut Laurensius juga menghilangkan anggapan bahwa sektor pemerintahan bersifat kaku bagi pelaku swasta.

“Tapi, kunjungan hari ini membuktikan sebaliknya Kemenekraf sangat terbuka dan dapat dijangkau. Harapan kami, kolaborasi ke depan bisa mendorong IP lokal untuk menghasilkan karya yang tidak biasa, produk-produk kreatif yang tidak ortodoks dan berkelas dunia,” kata Laurensius.

Inisiatif seperti itu mencerminkan arah baru pembangunan industri kreatif nasional yang semakin terintegrasi, berorientasi pada hilirisasi, dan mendukung pertumbuhan talenta muda melalui infrastruktur kreatif yang kompetitif secara global.

Pewarta : Fitra Ashari/ANTARA
Tinggalkan Komentar anda Tentang Berita ini